Market Cap
Anl Revenue
Anl Net Profit
EBITDA adalah singkatan dari Earning Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortisation.
Jadi EBITDA = Net Profit + Interest + Tax + Depreciattion + Amortisation
PER atau P/E adalah rasio atau perbandingan price (harga saham) terhadap earning (net profit atau laba bersih).
Price to Earnings Ratio (PER) adalah rasio yang paling penting dan sederhana untuk melakukan valuasi awal, apakah harga saham sudah termasuk mahal atau murah.
Mengetahui nilai PER saja tidak cukup berguna untuk membuat kesimpulan. Diperlukan pembanding untuk mengetahui posisi PER saat ini, apakah sudah cukup mengindikasikan harga saham yang mahal atau murah.
Ada dua macam pembanding. Pembanding yang pertama adalah perusahaan lain (kompetitor) dalam industri yang sama. Analisa awal, jika PER lebih rendah daripada rata-rata PER industri, maka saham itu adalah relatif lebih murah jika dibandingkan dengan saham-saham kompetitornya. Apakah saham yang murah itu suatu saat nanti akan naik? Belum tentu, karena kalau fundamental semakin buruk maka bisa jadi sahamnya akan ikut lebih buruk lagi.
Nilai Buku atau Book Value memberikan perkiraan nilai suatu perusahaan apabila diharuskan untuk dilikuidasi. Nilai Buku ini adalah nilai aset perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan atau Balance Sheet dan dihitung dengan cara mengurangkan kewajiban perusahaan dari asetnya (Nilai Buku = Aktiva – Kewajiban). Dengan kata lain, Rasio Price to Book Value ini dapat menunjukan apa yang akan didapatkan oleh pemegang saham setelah perusahaan membayar semua hutangnya.
Rasio PBV yang rendah merupakan tanda yang baik bagi perusahaan. Cara untuk mencari perusahaan terbaik dengan menggunakan rasio PBV adalah dengan membandingkan perusahaan dalam industri yang sama
Jika kamu sering melihat riset saham, tentu kamu tidak asing dengan rasio EV/EBITDA, rasio ini mirip PE Ratio akan tetapi para analis menilai metode ini lebih canggih dibanding PE Ratio.
EV adalah Enterprise Value dan EBITDA adalah Earning Before Interest, Tax, Depreciation dan Amortisation.
EV dibagi dengan EBITDA akan menghasilkan suatu rasio yg menunjukan apakah suatu saham murah (Undervalue) atau sudah mahal (Overvalue).
Investor strategis umumnya menilai suatu perusahaan murah jika angka EV/EBITDA ini dibawah 6, namun karena penilaian ini bersifat relatif, maka untuk menilai suatu saham perlu untuk membandingkannya dengan perusahaan sejenis.
Act Debt/Equity
Debt to Equity Ratio (DER) atau Rasio Uutang terhadap Ekuitas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan persentase antara Utang dengan Ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham. DER merupakan rasio penting dalam memeriksa kesehatan laporan keuangan perusahaan. DER merupakan rasio yang perlu di pertimbangkan sebagai kemampuan perusahaan untuk melunasi semua kewajibannya (Utang). Rasio DER di bawah 1 atau 100% artinya Utang perusahaan lebih kecil dari Modal Ekuitasnya. Kenaikan DER dapat mempengaruhi pertumbuhan laba karena adanya beban Bunga yang harus di bayarkan. Kualitas DER suatu perusahaan harus di lihat dari Industrinya karena setiap Industri berbeda. Industri Asuransi dan Perbankan DER Sangat Tinggi karena Simpanan dana Nasabah di hitungkan sebagai Liabilities (Utang).
Anl ROA
Return On Assets (ROA) atau biasa di sebut Tingkat Pengembalian Aset adalah salah satu Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) yang menunjukkan persentase keuntungan (laba bersih) dengan jumlah aset suatu perusahaan. ROA mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam mengelola aset untuk mendapatkan laba bersih selama suatu periode. ROA biasanya dinyatakan dalam persentase (%).
ROA menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan mampu mengkonversi investasinya pada aset menjadi keuntungan. ROA juga mencerminkan Return On Investment (ROI) atau Tingkat Pengembalian Investasi terhadap aset perusahaan. ROA setiap Sektor Industri berbeda untuk membandingkan ROA antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, ada baiknya di bandingkan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama untuk membandingkan Kinerjanya.
Rumus dasar ROA : Laba Bersih / Total Asset
Return on Equity (ROE) atau yang biasa di sebut Tingkat Pengembalian Ekuitas adalah salah satu Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) yang menunjukkan persentase keuntungan (laba bersih) dengan jumlah Ekuitas (modal bersih pemegang saham) dari suatu perusahaan. ROE mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam mengelola Ekuitas untuk mendapatkan laba bersih selama suatu periode. ROE biasanya dinyatakan dalam persentase (%). ROE menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan mampu mengkonversi setiap rupiah yang di investasikan oleh pemegang saham menjadi keuntungan. Beda dengan ROA, ROE dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila utang perusahaan makin besar maka ROE ini juga akan makin tinggi. Kenaikan ROE juga harus mewaspadai kenaikan Rasio Utang perusahaan.